|
Detroit International Riverfront by Shakil Mustafa |
Detroit bisa dibilang sebagai salah satu kota modern yang paling menarik di dunia. Hal ini berkat keseimbangan yang unik antara identitas sebagai kota "bekas" kiblat manufaktur dunia, kondisi saat ditinggalkan, hingga pembaharuan. Kota ini tidak sepenuhnya kosong ataupun diduduki, ada ketegangan antara kehancuran, penciptaan dan kehidupan sehari-hari, dengan cerita indah di berbagai bidang. Kota ini ada dalam keadaan fluks, keseimbangan antara masa kejayaan, semi-abandoned status, dan kantong kehidupan baru dan segar.
Sebagian kota terlihat bagaikan kota hantu, lingkungan yang kosong, bangunan pencakar langit yang ditinggalkan, dan struktur runtuh dari bangunan yang ditinggalkan. sebagiannya lagi terlihat seperti dunia baru.
Kota ini pernah menjadi kota terbesar keempat di Amerika Serikat, dihuni oleh orang-orang kaya yang sukses dalam bidang industri maupun bisnis perorangan, juga dihuni oleh beberapa insinyur cerdas dan pengusaha yang paling menjanjikan. Kota ini tumbuh dan bergerak menjadi "ibukota" Industri otomotif di dunia. Detroit menjadi salah satu kota modern yang terkenal ketika Henry Ford mendirikan pabrik otomotif di kota itu. Penduduk mulai membuat usaha di bidang otomotif yang membuat usaha otomotif tumbuh subur di Detroit. Pembangunan kota terjadi sangat cepat di tahun 1950-an. Namun demikian, industri otomotif ini pulalah yang mengakibatkan runtuhnya kota ini. persaingan global di bidang otomotif membuat usaha otomotif di Detroit mengalami penurunan, arus urbanisasi juga turut berperan dalam ditinggalkannya Detroit, penduduk mulai mendirikan pabrik otomotif di luar kota sehingga pusat kota mulai ditinggalkan. Oleh sebab itu, harga bangunan disana anjlok, tidak bisa dijual maupun dihancurkan. Sebagian Detroit ditinggalkan penduduknya dengan bangunan masih berdiri.
|
Woodward Avenue
|
Tetapi tidak sama dengan tempat-tempat lain di dunia yang mengalami kondisi serupa, kota detroit tidak terisolasi. Bangunan-bangunan bagus dan terawat bisa eksis hanya beberapa meter dari reruntuhan bangunan, rumah hunian hidup berdampingan dengan rumah yang ditinggalkan. Hal ini bisa dikatakan tragis dalam arti tertentu, tetapi hal ini juga menujukan sebuah harapan.